Perkembangan instrumentasi dan sistem kontrol yang dimulai tahun 1930 hingga
saat ini, dipengaruhi dua factor, yaitu ; kebutuhan pemakai dan kemajuan teknologi.
Kebutuhan pemakai dalam menangani proses yang semakin rumit dan besar ini akan
menuntut peningkatan teknologi sistem kontrol.
Dalam mengatasi hal ini maka pemilik pabrik (owner) berusaha lebih meningkatkan
sistem otomatisasi pada pabrik untuk tujuan optimasi pengoperasian pabrik. Sesuai
dengan kebutuhan pemakai ini, maka para pemasok (vendor) peralatan
instrumentasi dan kontrol menawarkan sistem yang terintegrasi antara pemantauan,
pengontrolan, serta sistem peyimpanan dan pengambilan data.
Kemajuan teknologi dalam bidang elektronika juga merupakan faktor yang
menentukan cepatnya perkembangan instrumentasi dan sistem kontrol. Pada masa
sebelum tahun 70-an, instrumentasi pneumatik yang menggunakan teknologi
flapper-nozzle, tubing tembaga dengan angin instrument merupakan instrumentasi
yang tergolong teknologi tinggi pada saat itu. Perkembangan transistor dan
rangkaian analog yang terintegrasi pada awal tahun 70-an menghasilkan kemampuan dan meningkatkan kehandalan instrumentasi dan sistem control
elektronik. Kemajuan ini mengakibatkan instrumentasi dan sistem kontrol dengan
teknologi elektronik analog dapat menggantikan teknologi pneumatik.
Perkembangan teknologi komputer digital yang didukung oleh perkembangan yang
pesat di bidang mikro-elektronika (microprocessor) di pertengahan tahun 70-an telah
memberikan dampak yang positif dan nyata pada instrumentasi dan sistem kontrol
pada industri proses, termasuk pula di industri pengolahan minyak dan gas bumi
serta industri kimia. Perkembangan teknologi ini mengakibatkan instrumentasi dan
sistem kontrol berbasis teknologi digital dapat menggantikan teknologi elektronik
analog pada banyak penerapannya.
Sejalan dengan ditemukannya komponen elektronik yang berkemampuan tinggi
sebagai perangkat keras (hardware) dan diikuti pula dengan perkemangan perangkat
lunak (software) yang demikian majunya, telah melahirkan konsep-konsep baru di
dalam dunia instrumentasi dan sistem kontrol. Sistem baru ini berkembang sangat
pesat dan dikenal sebagai teknologi Programmable Logic Controller (PLC) dan
Distributed Control System(DCS).
Pada awal tahun 80-an, perkembangan teknologi microprocessor sangat cepat dan
diikuti dengan perkembangan perangkat lunak serta operating system UNIX yang
semakin maju, maka diikuti juga dengan perkembangan teknologi DCS berbasis
operating system UNIX.
Pada awal tahun 90-an setelah diluncurkan operating system berbasis Windows dan
didukung dengan perkembangan teknologi microprocessor dengan kemampuan lebih
besar, maka teknologi DCS memasuki babak baru yang luar biasa dalam dunia
instrumentasi dan sistem kontrol yaitu DCS berbasis Windows. Operator console
yang sebelumnya menggunakan special computer/monitor digantikan dengan
Personal Computer (PC).
Selanjutnya pada akhir tahun 90-an, teknologi instrumentasi dan sistem kontrol
berbasis DCS memasuki era baru yaitu Open Network Technology (teknologi dimana
sub-system DCS dapat terhubung secara langsung dengan jaringan DCS tanpa
menggunakan Gateway sebagai network converter) dengan menggunakan Ethernet
(TCP/IP) sehinga memudahkan mengimplementasikan aplikasi seperti ; PIMS (Plant
Information Management System), KMS (Knowledge Management System),
Enhanced Regulatory Control (ERC), Advanced Process Control (APC), Plant
Optimization dan lain-lain.